APLIKASI
ANDROID LOKASI WISATA BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS5
Vinsya
Eriansyah
Jurusan
Sistem Informasi
Fakultas
Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas Gunadarma
ABSTRAK
Dengan semakin pesatnya pertumbuhan pariwisata
daerah-daerah saat ini membuat banyak wisatawan yang ingin mengunjungi daerah
tersebut. Tetapi minimnya informasi tentang lokasi-lokasi wisata membuat para
wisatawan mendapatkan kesulitan ketika berada di daerah yang dikunjunginya,
sehingga banyak dari wisatawan yang tidak mengetahui informasi dari lokasi
wisata di daerah yang dikunjunginya tersebut, Biasanya para wisatawan
mendapatkan informasi dengan bertanya pada orang yang tinggal didaerah tersebut
atau mencari informasi melalui internet. Namun, semua itu dirasa belum cukup
untuk mendapatkan informasi yang lebih mudah dan efisien,
PENDAHULUAN
I.
LATAR BELAKANG
Pesatnya
perkembangan teknologi telah banyak membuahkan berbagai macam perangkat
elektronik dengan berbagai jenis. Perangkat elektronik ini merupakan bagian
pendukung dari suatu media informasi yang dapat menyajikan berbagai bentuk
informasi yang menggambarkan tentang tampilan visual dalam bentuk aplikasi yang
berbasis android. Pengguna teknologi
visual dapat memperoleh informasi yang
menarik, seperti informasi mengenai Lokasi Wisata di Bandung, informasi tersebut akan lebih menarik dan mudah diingat
bagi pengguna yang menggunakannya. Minimnya informasi tentang jalur lokasi wisata berbasis android membuat
penulis bergerak untuk membuat aplikasi tersebut, agar memudahkan pengguna
dalam mencari dan mengetahui lokasi-lokasi wisata sehingga pengguna tidak
mengalami kebingungan akibat kurangnya informasi tentang Lokasi Wisata di
Bandung.
II.
BATASAN
MASALAH
Dalam penulisan ilmiah ini, penulis akan menampilkan Lokasi Wisata di Bandung yang
meliputi Gunung Tangkuban Perahu, Observatorium Boscha, Kebun Binatang Bandung,
Taman Hutan Raya Juanda, Air Terjun Maribaya, Kebun Bunga Cihideung, Kampung
Gajah, De’Ranch, Kawah Putih, Ranca Upas, Situ Patengan, Situ Cileunca,
Perkebunan Teh Malabar, Pemandian Air Panas Cibolang dan Pemandian Air Panas
Ciwalini.
Aplikasi ini untuk mobile berbasis android
dibuat pada
platform komputer dengan menggunakan software
penunjang seperti Adobe
Flash, SDK
Android dan Adobe Photoshop untuk desain editing.
III.
TUJUAN
PENULISAN
Tujuan dari penulisan ini untuk membuat aplikasi Lokasi Wisata di Bandung yang dapat
digunakan oleh banyak orang, khususnya wisatawan yang ingin mengunjungi Bandung
dan memberikan informasi agar memudahkan
pengguna aplikasi dalam mencari dan mengetahui Lokasi Wisata di Bandung dengan
mudah dan efisien.
IV.
METODE
PENULISAN
Penulisan Ilmiah ini, menggunakan
metode Studi Kepustakaan yaitu dengan pencarian berbagai referensi yang berupa
buku-buku,
e-book, tutorial dari internet dan referensi lainnnya yang dibutuhkan dan dapat digunakan untuk mencari data-data yang
akurat. Metode penelitian dalam penulisan
ilmiah ini disusun dalam beberapa, yaitu :
Tahap pertama adalah analisis, pada tahap ini digunakan untuk pengumpulan
data dari berbagai referensi yang menunjang penulisan ataupun pembuatan
aplikasi ini, selanjutnya pembuatan dan pencarian gambar.
Tahap kedua adalah peracangan atau desain, dalam tahap ini penulis merancang aplikasi, pembuatan struktur
navigasi dan pembuatan rancangan input
dan output.
Tahap ketiga adalah definisi lokasi wisata yang sudah dikumpulkan serta software penunjang untuk
perancangan aplikasi, yaitu Adobe
Flash Professional C6, SDK Android, Java dan Adobe Photoshop.
Tahap keempat, menjalankan aplikasi atau uji
coba. Dalam tahap ini dilakukan proses uji coba dan pengimplementasian aplikasi
yang telah dibuat.
V.
LANDASAN
TEORI
Pada
bab ini akan
menguraikan hal-hal yang bersankutan dan teori-teori yang akan digunakan untuk
mendukung pembuatan aplikasi ini. Dasar-dasar teori tersebut antara lain
mengenai android, pengenalan android serta ulasan mengenai bahasa pemrograman
dan pengenalan Ecplise yang digunakan.
PEMBAHASAN
2.1
Definisi Bandung
Kota
Bandung merupakan kota metropolitan terbesar di Jawa Barat sekaligus menjadi
ibu kota provinsi Jawa Barat. Kota ini terletak 140 km sebelah tenggara
Jakarta, dan merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan
Surabaya. Wilayah Bandung Raya merupakan metropolitan terbesar kedua di
Indonesia setelah Jabotabek[1].
Kota kembang merupakan sebutan lain untuk
kota Bandung, dan dahulunya disebut juga dengan Parijs van Java. Selain itu
kota Bandung juga dikenal sebagai kota belanja dengan mall dan factory outlet
yang banyak tersebar di kota ini. Pada tahun 2007, British Council menjadikan
kota Bandung sebagai pilot project kota terkreatif se-Asia Timur. Saat ini kota
Bandung merupakan salah satu kota tujuan utama pariwisata dan pendidikan[2].
2.1.1 Sejarah
Bandung
Bandung
berasal dari kata bendung atau bendungan karena terbendungnya sungai Citarum
oleh lava Gunung Tangkuban Perahu yang kemudian membentuk telaga. Menurut
mitos, nama Bandung diambil dari sebuah kendaraan air yang terdiri dari dua
perahu yang diikat berdampingan yang disebut perahu bandung.
Kota
Bandung dan Kabupaten Bandung tidak berdiri secara bersamaan. Kabupaten Bandung
berdiri lebih dahulu daripada Kota Bandung. Kabupaten Bandung di bentuk pada
sekitar pertengahan abad ke-17 Masehi, dengan Bupati pertama Tumenggung
Wiraangunangun. Bupati memerintah Kabupaten bandung hingga tahun 1681.
Kabupaten
Bandung beribukota di Krapyak yang sekarang berubah nama menjadi Dayeuhkolot
yang berada 11 kilometer ke arah Selatan dari pusat kota Bandung sekarang.
Ketika kabupaten Bandung dipimpin oleh bupati ke-6, yakni R.A Wiranatakusumah
II kekuasaan beralih ke Pemerintahan hindia Belanda, dengan gubernur jenderal
pertama Herman Willem Daendels.
Untuk
kelancaran menjalankan tugasnya di Pulau Jawa, Daendels membangun Jalan Raya
Pos dari Anyer di ujung barat Jawa Barat ke Panarukan di zitu dilakukan oleh
rakyat pribumi di bawah pimpinan bupati daerah masing-masing.
Di daerah
Bandung Jalan Raya Pos mulai dibangun pertengahan tahun 1808, dengan
memperbaiki dan memperlebar jalan yang sudah ada. Sekarang jalan raya itu
adalah Jalan Jenderal Sudirman – Jalan Asia Afrika – Jalan A. Yani, berlanjut
ke Sumedang dan seterusnya.
Untuk
kelancaran pembangunan jalan raya, dan agar pejabat pemerintah kolonial mudah untuk
mendatangi kantor bupati, Daendels melalui surat tanggal 25 Mei 1810 meminta
Bupati Bandung dan Bupati Parakanmuncang untuk memindahkan ibukota kabupaten,
masing-masing ke daerah Cikapundung dan Andawadak yang dekat dengan Jalan Pos
Raya.
Bupati
Bandung sudah merencanakan untuk memindahkan ibukota Kabupaten Bandung, bahkan
telah menemukan tempat yang cukup baik dan strategis bagi pusat pemerintahan.
Tempat yang dipilih adalah lahan kosong berupa hutan, terletak di tepi barat
Sungai Cikapundung, tepi selatan Jalan Raya Pos yang sedang dibangun yang
sekarang adalah pusat kota Bandung.
Alasan
pemindahan ibukota itu antara lain, Krapyak tidak strategis sebagai ibukota
pemerintahan, karena terletak di sisi selatan daerah Bandung dan sering dilanda
banjir ketika musim hujan.
Pada awal
tahun 1809, bupati beserta sejumlah rakyatnya pindah dari Krapyak ke daerah
Cikapundung dan Andawak. Pembangunan Kota Bandung tidak diketahui berapa lama.
Akan tetapi, kota itu dibangun bukan atas prakarsa Daendels, melainkan atas
prakarsa Bupati Bandung, bahkan pembangunan kota itu langsung dipimpin oleh
bupati.
Dengan kata
lain, Bupati R. A. Wiranatakusumah II adalah pendiri kota Bandung. Kota Bandung
diresmikan sebagai ibukota baru Kabupaten Bandung dengan surat keputusan
tanggal 25 September 1810 dan sampai saat ini setiap tanggal 25 September
ditetapkan sebagai hari lahirnya Kota Bandung.
2.1.2
Daya Tarik
Bandung
Ada beberapa hal yang
menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Kota bandung, antara lain:
1.
Nilai Historis
Sudah lama Kota Bandung dikenal sebagai Varijs Van
Java atau Kota Kembang. Bahkan dunia Internasional mengenal Bandung sebagai
Kota Asia–Afrika lewat Konferensi Asia-Afrika yang berhasil mendorong
kemerdekaan negara-negara di Asia dan Afrika. Para wisatawan mungkin merasa
penasaran ingin mengenal lebih dekat bagaimana Kota Varijs Van Java atau Kota
Kembang tersebut. Hal ini menjadi salah satu daya tarik wisatawan.
2.
Akses Tranportasi
Sarana transportasi sangat berpengaruh terhadap minat
wisatawan untuk berkunjung ke Bandung. Tol Cipularang memberikan andil yang
sangat besar terhadap warga Jakarta untuk datang ke Bandung. Jarak tempuh yang
biasanya 5 jam menjadi 2 jam sungguh menjadi daya tarik tersendiri bagi warga
ibukota untuk menikmati liburan di Bandung. Hal ini ditunjang pula dengan
adanya jalan layang Pasopati yang mempermudah akses menuju kawasan Jl. Dago dan
Riau. Bagi wisatawan mancanegara transportasi dipermudah dengan adanya Bandara
Husein Sastranegara.
3.
Udara Yang Sejuk
Walaupun Bandung tidak sesejuk tahun 80 an, tetapi
orang dari luar kota khususnya dari jakarta tetap merasa bahwa Kota Bandung
berhawa sejuk, apalagi jika musim hujan tiba. Kesejukan udara Bandung menjadi
daya tarik bagi warga luar kota yang berudara lebih panas.
4.
Wisata Alam
Karena letak geografis Bandung di atas pegunungan maka
daya tarik alam menjadi salah satu tujuan wisata. Kawasan paling populer adalah
kawasan Lembang dengan Tangkuban Perahunya. Dari Lembang juga wisatawan bisa
langsung menuju Ciater dengan wisata air panas dan perkebunan teh yang
sebenarnya termasuk wilayah Kabupaten Subang. Wisata alam kawasan Ciwidey
Bandung Selatan juga sangat menarik wisatawan domestik.
5.
Wisata Kuliner
Banyak wisatawan yang datang ke Bandung karena
tertarik dengan beragamnya jenis makanan. Kreatifitas warga Bandung dalam
menciptakan menu dan jenis makanan baru turut andil dalam mendatangkan
wisatawan. Dari mulai makanan yang disajikan di restoran, rumah makan, cafe dan
roda dorong dipinggir jalan. Wisatawan rata-rata menyatakan puas dengan jenis
makanan yang tersedia dengan harga yang relative murah.
6.
Wisata Outlet
Bandung di kenal juga dengan kota mode Indonesia.
Pernyataan tersebut dibuktikan dengan banyaknya outlet yang ada di kawasan
Jalan Riau yang selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan.
7.
Budaya. Bandung
Kekayaan budaya sunda Bandung sudah sangat dikenal oleh
masyarakat di luar wilayah Bandung dan juga oleh wisatawan mancanegara. Jenis
kesenian yang menarik keingintahuan pendatang antara lain seni wayang golek,
angklung, kawih, tari jaipong, dan seni lainnya. Demikian juga budaya ramah
orang Bandung dengan senyum sapanya menjadi daya tarik tersendiri.
2.2
Sistem
Operasi Android
Android merupakan sistem operasi open source yang
diperuntukan untuk perangkat lunak bergerak (mobile device).
Dikembangkan oleh Open Handset Alliance yang terdiri dari pengembang software,
hardware dan provider seperti Google, HTC, Intel, Motorola,
Qualcomm, T-Mobile dan NVIDIA. Pada Juli 2005, Google Inc. membeli Android Inc.
yang merupakan pendatang baru yang membuat perangkat lunak untuk smartphone. Pada 5 November 2007 secara
resmi Android dirilis oleh Google. Pada saat perilisan perdana Android pada tanggal 5 November 2007,
Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar
terbuka pada perangkat smartphone.
Google
juga merilis
kode-kode Android dibawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan
standar terbuka perangkat seluler.
Dalam pengembangan aplikasi, Android
memiliki Android SDK yang menyediakan tools dan API untuk para
pengembang aplikasi dengan platform Android. Android menggunakan Java
sebagai bahasa pemrogramannya. Android berkembang pesat di dukung platform yang
sangat lengkap, baik sistem
operasinya, aplikasi dan Tool Development,
Google Play serta dukungan yang sangat besar dari komunitas open source di
dunia.
2.2.1 Arsitektur Android
Google menyebutkan arsitektur Android
sebagai tumpukan Android. Arsitektur Android terdiri dari berbagai lapisan dan
setiap lapisan terdiri dari beberapa program yang memiliki fungsi berbeda. Berikut
ini adalah lapisan-lapisan Android dari yang paling dalam hingga paling luar:
1. Linux Kernel
Di lapisan terbawah Arsitektur
Android terdapat Linux Kernel. Lapisan ini tidak benar benar berinteraksi
dengan pengguna maupun pengembang.
Lapisan ini merupakan jantung dari seluruh sistem di Android karena lapisan inilah yang memberikan
fungsi-fungsi berikut pada sistem Android:
·
Abstraksi
Hardware
·
Program
Manajemen Memori
·
Pengaturan
Sekuritas
·
Manajemen
Energi Software (Baterai)
·
Driver
·
Network Stack
Dengan berkembangnya Android maka
Kernel Linux yang digunakan juga ikut
berkembang.
2. Library
Library membawa sekumpulan instruksi untuk mengarahkan perangkat Android kita dalam
menangani berbagai tipe data. Contohnya
perekam dari berbagai macam format Video
dan Audio ditangani oleh Media Framework Library.
3. Android
Libraries
Library berbasis Java yang berfungsi
terutama untuk pengembangan Android. Contoh dari Library yang termasuk dalam kategori ini adalah Library yang memfasilitasi pembangunan User Interface,
4. Android
Runtime
Terletak
pada level yang sama dengan lapisan Library
juga terdapat Lapisan Android Runtime
dan juga sekumpulan Library Java yang
dikhususkan untuk Android. Programmer
Aplikasi Android membuat aplikasinya menggunakan bahasa pemrograman Java. Dalam
lapisan Android Runtime juga terdapat
Dalvik Virtual Machine.
Dalvik
Virtual Machine adalah sejenis Java Virtual Machine yang didesain khusus dan
dioptimasikan untuk Android. Dalvik Virtual Machine menggunakan fitur inti
Linux seperti manajemen memory dan multi-threading. Dalvik Virual Machine
membuat setiap aplikasi Android dapat berjalan dengan prosesnya sendiri.
5. Application
Framework
Lapisan
ini berinteraksi langsung dan merupakan lapisan yang mengatur fungsi-fungsi
dasar smartphone. Dalam pemrograman komputer, kerangka aplikasi terdiri dari
kerangka kerja perangkat lunak yang digunakan oleh pengembang perangkat lunak
untuk menerapkan struktur standar dari sebuah aplikasi. Kerangka kerja aplikasi
menjadi populer dengan munculnya antarmuka pengguna grafis (GUI), karena ini
cenderung untuk mempromosikan struktur standar untuk aplikasi.
6. Application
Aplikasi
merupakan lapisan terakhir. Di sinilah ditemukannya fungsi-fungsi dasar
smartphone seperti menelepon dan mengirim pesan singkat, menjalankan web
browser, mengakses daftar kontak, dan lain-lain. Bagi pengguna, di bagian
inilah yang paling sering digunakan dan mengakses fungsi-fungsi dasar tersebut
melalui user interface.
2.2.2 Fitur Sistem Operasi Android
Terdapat berbagai jenis
perangkat Android dan setiap perangkat Android memiliki
perbedaan antara satu dengan yang lainnya. Walaupun berbeda-beda tetapi suatu perangkat Android
pasti memiliki Fitur yang tersedia pada OS Android sebagai
berikut:
1.
Handset Layout
2.
Framework
Aplikasi
3.
Storage (Penyimpanan)
4.
Dalvik
Virtual Machine
5.
Connectivity (Konektivitas)
6.
Messaging (Pesan)
7.
SQLite
8.
Web
Browser
9.
Java
Support (Dukungan java)
10. Media
Support (Dukungan
media)
11. Additional
Hardware Support (Dukungan
hardware)
12. Multi-touch
2.3
Android Software Development Kit (SDK)
Android SDK
adalah tools API (Aplication
Programming Interface) yang diperlukan untuk mulai mengembangkan aplikasi pada platform Android menggunakan bahasa
pemrograman Java. Untuk source SDK
Android ini dapat dilihat dan diunduh langsung di situs resmi pengembang SDK
Android. Android SDK mencakup perangkat tools
pengembangan yang komprehensif. Android SDK terdiri dari debugger, libraries, handset emulator, dokumentasi, contoh kode
program dan tutorial.
2.4
Java
Java merupakan
bahasa pemrograman tingkat tinggi yang berorientasi objek dan program java
tersusun dari bagian yang disebut kelas. Kelas terdiri atas metode-metode yang
melakukan pekerjaan dan mengembalikan informasi setelah melakukan tugasnya.
Para pemrogram Java banyak mengambil
keuntungan dari kumpulan kelas di pustaka kelas Java, yang disebut dengan Java Application Programming Interface (API).
Kelas-kelas ini di organisasikan menjadi sekelompok yang disebut paket. Kelas
merupakan satu-satunya cara menyatakan bagian eksekusi program, tidak ada cara
lain. Pada Java program javac untuk mengkompilasi file kode sumber Java menjadi
kelas-kelas bytecode. File kode sumber mempunyai ekstensi *.java. Kompilator
javac menghasilkan file bytecode kelas dengan ekstensi *.class. Interpreter
merupakan modul utama sistem Java yang di gunakan aplikasi Java dan menjalankan
program bytecode Java.
Java
merupakan bahasa berorientasi objek (OOP) yaitu mengorganisasikan program
sebagai kumpulan komponen disebut objek. Objek-objek ini ada secara independen,
mempunyai aturan-aturan berkomunikasi dengan objek lain dan untuk memerintahkan
objek lain guna meminta informasi tertentu atau meminta objek lain mengerjakan
sesuatu. Kelas bertindak sebagai modul sekaligus tipe. Sebagai tipe maka pada saat
jalan, program menciptakan objek-objek yang merupakan instan-instan kelas.
Kelas dapat mewarisi kelas lain. Java tidak mengijinkan pewarisan jamak namun
menyelesaikan kebutuhan pewarisan jamak dengan fasilitas antarmuka yang lebih
elegan.
Seluruh
objek diprogram harus dideklarasikan lebih dulu sebelum digunakan. Ini
merupakan keunggulan Java yaitu Statically
Typed. Pemaksaan ini memungkinkan kompilator Java menentukan dan melaporkan
terjadinya pertentangan atau tidak kompatibel tipe yang merupakan barikade awal
untuk mencegah kesalahan yang tidak harus terjadi. Pencegahan secepat mungkin
diharapkan menghasilkan program yang bersih. Fitur lain adalah kode program
lebih dapat dioptimasi untuk menghasilkan program berkinerja tinggi.
Java
menggunakan model pengamanan tiga lapis untuk melindungi sistem dari untrusted Java code. Pertama, bytecode verifier
membaca bytecode sebelum dijalankan dan menjamin bytecode memenuhi
aturan-aturan dasar bahasa Java. Kedua, class
loader menangani pemuatan kelas Java ke runtime
interpreter. Ketiga, manajer keamanan menangani keamanan tingkat aplikasi
dengan mengendalikan apakah program berhak mengakses sumber daya seperti sistem
file, port jaringan, proses eksternal dan sistem window.
Java
termasuk bahasa Multithreading. Thread adalah untuk menyatakan program
komputer melakukan lebih dari satu tugas di satu waktu yang sama. Java
menyediakan kelas untuk menulis program multithreaded,
program mempunyai lebih dari satu thread
eksekusi pada saat yang sama sehingga memungkinkan program menangani beberapa
tugas secara bersamaan.
2.5
Adobe Flash
Adobe Flash
merupakan sebuah program yang didesain khusus oleh Adobe dan program aplikasi
standar authoring tool professional
yang digunakan untuk membuat animasi dan bitmap yang sangat menarik untuk
keperluan pembangunan situs web yang interaktif dan dinamis. Flash didesain
dengan kemampuan untuk membuat animasi 2 dimensi yang handal dan ringan
sehingga flash banyak digunakan untuk membangun dan memberikan efek animasi
pada website, CD Interaktif dan yang
lainnya. Selain itu aplikasi ini juga dapat digunakan untuk membuat animasi
logo, movie, game, pembuatan navigasi
pada situs web, tombol animasi, banner, menu interaktif, form isian, e-card, screen saver dan pembuatan aplikasi-aplikasi web.
Beberapa
komponen kerja program Adobe Flash telah ditampilkan sebagai tampilan standar.
Masih banyak lagi komponen yang masih tersembunyi sehingga memerlukan perintah
tertentu untuk menampilkannya. Berikut ini adalah beberapa komponen kerja dari
Adobe Flash:
·
Toolbox
Toolbox
adalah sebuah panel yang menampung tombol-tombol yang berguna untuk membuat
suatu desain animasi mulai dari tombol seleksi, pen, pensil, text, 3D Rotation, dan lain-lain.
1.
Selection
Tool (V) berfungsi untuk menyeleksi objek.
2.
Subselection
Tool (A) berfungsi untuk menyeleksi bagian objek untuk proses editing.
3.
Free
Transform Tool (Q) berfungsi untuk mengubah bentuk objek secara bebas.
4.
3D
Rotation Tool (W) berfungsi untuk melakukan rotasi 3D pada objek berdasarkan
sumbu X, Y dan Z.
5.
Lasso
Tool (L) berfungsi untuk menyeleksi objek dengan pola seleksi bebas.
6.
Pen
Tool (P) berfungsi untuk menggambar objek.
7.
Text Tool (T) berfungsi untuk mengetik teks
dan paragraf.
8.
Line Tool (N) berfungsi untuk menggambar
objek garis lurus.
9.
Rectangle
Tool (R) berfungsi untuk menggambar objek kotak.
10. Pencil Tool (Y) berfungsi untuk menggambar dengan
bentuk goresan pensil.
11. Brush Tool (B) berfungsi untuk menggambar dengan
bentuk polesan kuas.
12. Deco Tool (U)
berfungsi untuk menggambar corak dekorasi dengan menggunakan simbol grafik.
13. Bone Tool (X) berfungsi untuk membuat animasi
pertulangan dengan menambahkan titik sendi pada object.
14. Paint Bucket Tool (K) berfungsi untuk memberi warna
bidang objek.
15. Eyedropper Tool (I) berfungsi untuk mengambil sampel
warna dari sebuah objek.
16. Erasser Tool (E) berfungsi untuk menghapus bidang
objek.
17. Hand Tool (H) berfungsi untuk menggeser area lembar
kerja.
18. Zoom Tool (M, Z) berfungsi untuk memperbesar atau memperkecil
tampilan lembar kerja.
19. Stroke Color berfungsi untuk menentukan warna garis.
20. Fill Color berfungsi untuk menentukan warna bidang
objek.
21. Black and White berfungsi untuk mengubah warna garis
dan bidang menjadi hitam dan putih.
22. Swap Color berfungsi untuk membalikan warna antara warna
garis dan warna bidang objek.
23. Snap to Object berfungsi untuk mengaktifkan atau
mematikan fungsi Snap to Object.
·
Timeline
Timeline
berguna untuk menentukan durasi animasi, jumlah layer, frame, menempatkan
script dan beberapa keperluan animasi lainnya. Semua bentuk animasi yang anda
buat akan diatur dan ditempatkan pada layer dalam timeline.
A.
Layer,
lembar kerja yang menampung objek yang akan dianimasikan didalam timeline.
B.
Timeline,
tabulasi dari lembar kerja atau stage yang sedang dikerjakan.
C.
Show
or Hide All Layers, untuk menyembunyikan atau menampilkan semua isi layer.
D.
Lock
or Unlock All Layers, untuk mengunci atau melepas kunci objek dari semua layer.
E.
Show
All Layer as Outlines, untuk menampilkan objek pada semua layer dalam bentuk outline.
F.
Playhead,
jarum untuk membaca frame pada saat animasi dijalankan.
G.
Blank
Keyframe, sebuah simbol lingkaran
kosong yang menampung suatu objek.
H.
Frame,
suatu bagian dari layer yang digunakan untuk mengatur pembuatan animasi.
I.
Tombol
Menu, untuk mengatur tampilan frame.
J.
New
Layer, untuk menambah layer baru.
K.
New
Folder, untuk menambah folder baru.
L.
Delete,
untuk menghapus layer.
M.
Simbol
Pensil, menunjukkan bahwa layer dalam kondisi terpilih atau aktif.
N.
Titik
Show or Hide, klik untuk menampilkan
atau menyembunyikan layer aktif.
O.
Titik
kunci, klik untuk mengunci atau melepas kunci layer yang aktif.
P.
Kotak
Outline, kilik untuk menampilkan objek dalam layer aktif menjadi bentuk
outline.
Q.
Controler,
tombol yang digunakan untuk mengontrol animasi.
R.
Loop,
tombol yang digunakan untuk mengaktifkan pengulangan animasi.
S.
Tombol
Pengatur tampilan animasi, untuk mengatur tampilan animasi didalam stage.
T.
Current
Frame, menunjukkan posisi frame aktif.
U.
Frame
Rate, untuk mengatur kecepatan gerak animasi dalam tiap detiknya.
V.
Elapsed
Time, menunjukkan durasi atau lamanya animasi.
W.
Scrollbar,
menggulung jendela timeline secafra vertikal atau horisontal.
·
Stage
Stage
adalah lembar kerja yang digunakan untuk membuat atau mendesain objek yang akan
dianimasikan. Objek yang dibuat dalam lembar kerja dapat berupa objek Vektor, Movie clip, Text, Button, dan lain-lain.
A.
Stage,
lembar kerja untuk menyusun objek yang akan dianimasikan.
B.
Scene,
menunjukan nama scene yang aktif.
C.
Edit
Scene, untuk memilih nama scene yang akan diedit.
D.
Edit
Symbols, untuk memilih nama simbol yang akan diedit.
E.
Zoom,
untuk mengatur besarnya tampilan stage atau lembar kerja.
F.
Scrollbar,
untuk menggulung lembar kerja secara horisontal dan vertikal.
2.6
Adobe Photoshop
Adobe
Photoshop adalah perangkat lunak editor citra buatan Adobe Systems yang dikhususkan
untuk pengeditan foto atau gambar dan pembuatan efek. Perangkat lunak ini dianggap
sebagai pemimpin pasar atau market leader
untuk perangkat lunak pengolah gambar atau foto dan juga dianggap sebagai
produk terbaik yang pernah dikeluarkan oleh Adobe Systems.
Adobe Photoshop
memiliki Tool Box yang terletak di
sebelah kiri canvas yang biasanya
digunakan untuk membantu dalam mengedit atau membuat objek gambar yang di
inginkan.
Berikut ini
adalah beberapa komponen kerja dari Adobe Photoshop
1.
Move
Tool (V), Untuk memindahkan objek gambar
2.
Rectangular
Marquee Tool (M), Untuk membuat seleksi berbentuk kotak persegi empat
3.
Polygonal
Lasso Tool (L), Untuk membuat seleksi lurus
4.
Crop
Tool (C), Untuk memotong gambar
5.
Slice
Tool (K), Untuk membuat pembagian gambar
6.
Brush
Tool (B), Untuk menggambar atau mewarnai dengan bentuk kuas
7.
Spot
Healing Brush Tool (J), Untuk memperbaiki kerusakan gambar.
8.
Clone
Stamp Tool (S), Untuk melakukan duplikasi/copy area tertentu pada sebuah gambar
atau biasa disebut cloning.
9.
Magic
Wand Tool (W), Untuk menyeleksi gambar yang memiliki warna sama.
10. Gradient Tool (G), Untuk menghasilkan warna gradasi.
11. Eraser Tool (E), Untuk menghapus gambar yang tidak
kita inginkan.
12. Blur Tool (R), Untuk mengaburkan area atau memburamkan
gambar.
13. Dodge Tool (O), Untuk membuat area menjadi lebih
terang.
14. Horizontal Type Tool (T), untuk membuat teks secar
horisontal.
15. Pen Tool (P), Untuk membuat gambar garis lurus dan
lengkung dalam bentuk path atau vektor.
16. Custom Shape Tool (U), Untuk membentuk bebas
17. Direct Selection Tool (A), Untuk merapikan alur path
18. Eyedropper Tool (I), Untuk memilih warna dari sebuah
objek.
19. Notes Tool (N), Untuk membuat catatan pada image
seperti copyright.
20. Hand Tool (PH), Untuk menggeser tampilan (canvas) pada
layar
21. Zoom Tool (Z), Untuk memperbesar tampilan gambar
22. Set Background Color, Untuk merubah warna baik depan
maupun belakang
23. Set Forefround Color, Untuk merubah warna baik depan
maupun belakang
24. Edit in Quick Mask Mode (Q), Untuk pengeditan
menggunakan efek mask
25. Change Screen Mode (F), Untuk merubah tampilan layar.
2.7
Struktur Navigasi
Struktur
Navigasi adalah susunan menu atau hirarki dari suatu situs yang menggambarkan
isi dari setiap halaman dan link atau navigasi tiap halaman pada suatu situs
web.
Bentuk
dasar dari suatu navigasi adalah sebagai berikut:
1.
Linear
(Satu Alur)
Linear (satu alur) merupakan struktur yang
hanya mempunyai satu rangkaian cerita yang berurut.
![]() |
Gambar 2.9 Navigasi Linear
2.
Hierarchical (Hirarki)
Struktur Hierarchi
(bercabang) ini percabangan untuk menampilkan data berdasarkan kriteria
tertentu.
![]() |
Gambar 2.10
Navigasi Hirarki
3. Non Linear (Tidak Berurut)
Struktur penjejakan Non Linear (tidak berurut) merupakan pengembangan
dari struktur penjejakan Linear Pemakai bebas menelusuri tanpa dibatasi oleh
suatu rute.
![]() |
Gambar 2.11
Navigasi Non Linear
4. Composite (Campuran)
Coposite (campuran) atau disebut juga struktur penjejakan bebas
merupakan gabungan dari ketiga struktur sebelumnya yaitu linear, Non Linear dan
Hirarki. Pemakai dapat dengan bebas menelusuri, tetapi pada bagian tertentu
gerakan dibatasi secara hirarki ataupun linear.
![]() |
Gambar 2.12 Navigasi Campuran
VI.
KESIMPULAN
DAN SARAN
1.
Perkembangan
teknologi sangat pesat jadi kita harus menerima perkembangan ini
2.
Pembuatan
aplikasi memudahkan pengguna
VII.
DAFTAR
PUSTAKA
developer.android.com/intl/id/about/dashboards/index.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Android_(sistem_operasi)